Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Indragiri Hilir Berikan Pendidikan Politik Untuk Pemilih Cerdas

Dalam rangka menjalankan peran selaku Lembaga yang sudah di permanenkan Bawaslu Kabupaten Indragiri Hilir menggiatkan agenda Pendidikan politik untuk masyarakat. Pendidikan politik menjadi sebuah keharusan dalam sistem demokrasi, yaitu usaha sadar mentransfer paham tentang bagaimana membangun sikap politik masyarakat yang baik untuk partisipasinya membangun negara terutama dalam menunjuk pemimpin atau wakilnya. Sebab pemimpin atau wakil yang baik bersumber dari cara pilih yang baik, sebaliknya juga demikian.

Oleh karena itu, pada momen menjelang masuknya tahapan Pemilu dan Pilkada, Bawaslu fokus pada agenda ini, terlebih juga di Kabupaten Indragiri Hilir saat ini sedang proses pelaksanaan pemilihan Kepala Desa sebanyak 96 Desa, pada momen ini juga kami manfaatkan melaksanakan agenda sosialisasi kemasyarakat.

Pada kesempatan ini anggota Bawaslu Kabupaten Indragiri Hilir Ahmad Tamimi, memberikan pendidikan politik masyarakat di kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW Desa Suhada Kecamatan Enok-inhil. Dalam penyampaiannya, ia mengajak masyarakat untuk senantiasa menggunakan hak pilihnya secara baik pada sosok-sosok yang memiliki kualitas ilmu, pemahaman, serta berkualitas sikap. Karena pada saat kita memilih kita yakin bahwa tempat kita berwakil mampu mewakili hajat hajat hidup orang banyak, bukan soal lambung pribadi. Kemudian pada saat yang sama ia juga menyampaikan bahwa pemilih yang tidak baik itu memilih karena janji, materi, kesukuan, ras dan bentuk lainnya.

Kelompok perempuan salah satu menjadi titik fokus kami dalam mensosialisasikan hal ini Karena setiap momen Pemilu kelompok ibu-ibu selalu menjadi sasaran tim pemenang dengan mengkoordinir agar memilih calon yang memberikan materi.

Apa saja dampak kalau kita memilih karena uang atau ukuran materi, hasil penelitian seorang calon yang banyak menggunakan uang pada saat pemilihan cenderung melakukan korupsi untuk mengembalikan dana yang dipakai dan dipinjam pada saat mencalon.

Oleh karena itu kita jangan memberikan beban kepada calon, kita tidak boleh meminta sesuatu materi kecuali visi dan misi dan program pembangunan karena dengan mereka mau mencalonkan diri saja kita sudah bersyukur, jangan berharap materi kepada calon sehingga membuat mereka tidak tulus dalam pencalonan untuk membangun masyarakat.

Apa saja dampak jika memilih karena barang, uang ataupun janji antara lain :

  1. Diharamkan agama berdasarkan hadits Nabi Sallahu Alaihi Wassalam

“ARROSYI WAL MURTASYI FINNARI”

Penyuap Dan Yang Disuap Sama-sama Di Neraka (HR Ath-Thabrani).

  • Dilarang oleh undang-undang dan bisa dipidana
  • Merugikan Calon Lain
  • Calon membeli suara dan harga diri masyarakat dengan mudah dan murah.
  • Yang terpilih berpotensi untuk melakukan korupsi
  • Membunuh kesempatan generasi baik untuk mengabdi menjadi pemimpin.

Untuk membangun daerah kita menjadi lebih kedepan berawal dari kita memilih, umumnya politisi menilai masyarakat hanya dengan uang. Karena tingginya perilaku menagih materi sebelum pemilihan, seharusnya masyarakat sadar dan menjaga harga diri dan hak suara yang diberikan oleh negara sesuai amanat UU untuk tidak memperjualbelikan suara karena itu termasuk harga diri dan tempat bergantung dengan nasib orang banyak terhadap pemimpin yang akan dipilih. Kalau uang menjadi tolak ukur dalam memilih maka orang bodoh dan penjahat berpotensi memimpin ribuan orang baik. Inilah puncak bahaya dari politik uang atau suap dan kita harus hati-hati dampaknya tidak langsung tapi pasti terjadi dan merusak kepentingan orang banyak.

Tag
BERITA